IRGC mengumumkan pada Jumat (3/1) pagi bahwa Mayor Jenderal Soleimani dan komandan kedua Mobilisasi Populer Irak (PMU), Abu Mahdi al-Muhandis tewas dalam serangan helikopter AS.
IRGC mengumumkan pada Jumat (3/1) pagi bahwa Mayor Jenderal Soleimani dan al-Muhandis menjadi tegwas dalam serangan yang helikopter AS. Kelompok pro-pemerintah Irak juga mengkonfirmasi insiden itu.
Kepala Eksekutif Afghanistan untuk Pemerintah Persatuan Nasional, Abdullah Abdullah menyesalkan agresi AS yang menewaskan Jenderal Soleimani.
Respons terhadap pembunuhan Jenderal Soleimani bukan hanya tanggung jawab Iran, tetapi juga seluruh sumbu perlawanan
Letnan Jenderal Soleimani adalah tokoh internasional yang memainkan peran utama dalam mempromosikan keamanan di negara-negara kawasan, khususnya di Irak dan Suriah.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat Mark Esper menyatakan bahwa AS siap duduk bersama Iran
Zarif selanjutnya mengecam Presiden AS, Donald Trump karena mengancam menyerang 52 situs dan kebudaya Iran, jika Teheran membalas pembunuhan Jenderal Soleimani.
Bentrokan dimulai ketika jutaan pelayat membawa tubuh Soleimani dari Lapangan Azadi Kerman ke lokasi pemakamannya di pemakaman para martir.
Kandidat presiden Demokrat Joe Biden menyerukan diplomasi yang lebih besar untuk menghindari perang
Trump menunjukkan ketidakpatuhannya terhadap hukum internasional dengan mengancam akan menyerang situs-situs penting yang terkait dengan Iran, jika Teheran berusaha membalasa kematian Jenderal Soleimani.